Social Icons

Saturday, 4 May 2013

Hari Valentine Haram Bagi Umat Islam



Hari Valentine Haram

ISLAM, Menegaskan perayaan Hari Valentine (Valentine’s Day) pada 14 Februari adalah haram bagi umat Islam karena peringatan hari itu lari/menyimpang dari norma agama dan kesusilaan.
AGAMA ISLAM menjelaskan, Hari Valentine adalah sebuah hari kasih sayang bagi warga di Dunia Barat/kafir yang berada di luar agama Islam.
“Dilihat dari asal muasalnya, diketahui bahwa Valentine merupakan hari raya bagi kaum non-Islam di Roma, Italia, dll. Untuk itu, Valentine haram bagi mereka yang beragama Islam,” ISLAM menyatakan peringatan Hari Valentine merupakan budaya yang tidak pantas diterapkan dalam ajaran Islam karena identik dengan kebebasan kaum remaja dalam menjalin atau mengikat suatu hubungan di luar nikah (zinah).
 “Apa jadinya jika Valentine membudaya di tubuh Islam. Hal ini yang menjadi pertimbangan kenapa perayaan yang dikenal dengan hari kasih sayang ini haram bagi mereka yang beragama Islam,” ISLAM mehngimbau kepada seluruh orang tua (bapak/ibu) kaum Muslim untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa Hari Valentine bukanlah sesuatu hal atau hari yang harus dirayakan.
“Selain itu, mereka sebaiknya diberi pengetahuan dan pencerahan agamis agar Valentine tidak menjadi tradisi tahunan bagi kaum remaja muslim,” HARI kasih sayang itu sebenarnya tanggal 10 bulan muharram, kasih sayang pada anak yatim piyatu, pakir miskin, dll.
Seandainya kalian merayakan kasih sayang, mana kasih sayang kalian terhadap nabi muhammad saw, mana bukti kalian cinta pada nabi? apakah dengan valentine kalian bisa masuk surganya allah swt?
Allah swt berfirman: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
PANDANGAN ISLAM Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ? Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya.
 Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid. Hadis Rasulullah s.a.w:“
Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Harap mengerti bagi yang mengaku agama islam. maaf jika ada kesalah tulisan ini "SEBARKAN INI KE SAUDARA-SAUDARA KITA BIAR TAU SEMUA" info:

https://www.facebook.com/pages/Ahmad-bin-Hasyim-bin-Ahmad-Al-attas/112771088883064?ref=hl

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates